Gambar instalasi tata cahaya disebut gambar rencana tata cahaya. Gambar simbol lampu, warna, channel, sirkuit, area dan kegunaannya, asesoris yang digunakan, dan letak pemasangan. Dalam panggung teater modern, baris lampu telah disediakan. Namun, jika dirasa kurang bisa ditambahi dengan memasang stand atau groundrow di tempat yang diinginkan. Semuanya digambar termasuk jenis dan merk lampu yang digunakan.
Hal ini untuk menghindari kesalahan karena dalam satu panggung biasanya menggunakan lebih dari satu merk (pabrikan). Selain itu kualitas atau intensitas cahaya yang dihasilkan membawa nuansa tersendiri. Untuk itu keterangan masing-masing lampu juga digambarkan. Semua untuk memberikan keterangan yang jelas dan lengkap agar bisa dipahami dengan baik oleh penata lampu.
Desain tata lampu profesional seperti dalam gambar di atas memberikan informasi lengkap tata letak dan jenis lampu yang digunakan. Gambar ini sangat diperlukan untuk kerja pemasangan dan pembenahan. Jika terjadi kesalahan atau ketidakberesan pada lampu yang digunakan, gambar ini akan memudahkan penata lampu mengetahui letak lampu, channel dan sirkuit yang bermasalah.
Gambar rancangan instalasi tata cahaya bukan merupakan panduan operasi tata cahaya pada saat pementasan berlangsung. Pemandu operasional pencahayaan selama pementasan dituangkan dalam bentuk plot tata cahaya yang berisi keterangan pengoperasian lampu terkait adegan lakon yang sedang dimainkan.
Gambar rancangan memuat tata letak lampu general atau lampu area sebagai bahan pembelajaran praktek dasar tata cahaya. Lampu akan memberikan penerangan kepada area panggung dan objek yang ada di dalamnya termasuk pemeran. Lampu area sangat penting, karena jika semua area mendapatkan cahaya penerangan, maka pementasan sudah dapat dilangsungkan.
Francis Reid dan Neil Fraser berbeda pendapat mengenai letak pemasangan lampu area. Untuk area yang penyinarannya menggunakan lampu tunggal, Reid meletakkan lampu dari tengah sedangkan Fraser dari samping (Fraser, 2007:109). Di bawah adalah gambar tata letak lampu area dengan menggunakan satu lampu menurut Reid.
Lampu yang digunakan dalam penyinaran area di atas berjenis fresnel. Peletakan lampu di tengah semacam ini akan menghasilkan jatuhan cahaya yang menerangi bagian depan objek lebih banyak dibandingkan bagian lain. Sementara Fraser menggunakan lampu yang sama namun di letakkan dari dudut 45 derajat sehingga jatuhan cahaya akan menerangi objek dari salah satu sudut penampang. Di bawah adalah gambar tata letak lampu area dengan menggunakan satu lampu menurut Neil Fraser.
Jatuhan cahaya yang dihasilkan dari dua gambar di atas pastilah berbeda, terutama kaitannya dengan dimensi objek yang disinari. Namun, secara teknis keduanya bisa digunakan. Keputusan atau hasil akhir dari pencahayaan sangat bergantung pada cita rasa penata lampu. Penomoran pada gambar lampu dimaksudkan untuk memberi keterangan bahwa masing-masing lampu di atas memiliki channel yang berbeda. Urutan penomoran bebas, yang penting mudah dioperasikan. Selanjutnya dalam hal penyinaran area dengan menggunakan 2 lampu antara Reid dan Fraser berpendapat sama. Masing-masing meletakkan dua lampu dari sudut 45 derajat yang berlawanan seperti gambar berikut.
Cahaya yang datang dari dua sudut berlawanan mampu menerangi area yang lebih luas. Selain itu juga memberikan efek jatuhan cahaya yang merata pada objek. Dimensi ditimbulkan dari redup-terangnya dua lingkaran cahaya yang bertemu dan mengenai objek. Penataan lampu area dengan menggunakan dua lampu sangat efektif. Penomoran pada gambar lampu memberi keterangan bahwa dua lampu dalam satu area menggunakan channel yang sama. Sementara urutan nomornya bisa bebas.
Instalasi tata cahaya dengan menerapkan penyinaran area seperti ini, sangat baik digunakan dalam gedung atau kelas yang ketersediaan lampunya terbatas. Namun demikian, seluruh area panggung yang dibagi menjadi 9 petak harus tersinari. Gambar rancangan bisa menggunakan konsep Francis Reid maupun Neil Fraser.