Setiap teks cerita memiliki pola pengembangan masing-masing. Misalnya teks cerita fabel, masing-masing bagian dari strukturnya memiliki pola pengembangan yang berbeda.
Misalnya bagian orientasi, memiliki pola-pola pengembangan tersendiri. Begitu juga dengan pola pengembangan untuk komplikasi, pola pengembangan resolusi, dan pola pengembangan bagian koda.
Begitu juga dengan watak dan judul, bisa dipilah dan diidentifikasi melalui pola pengembangannya. Misalnya pengembangan watak, bisa dilakukan melalui penggambaran fisik, penggambaran kegiatan, melalui dialog dengan diri sendiri. Melalui dialog dengan orang lain.
Adapun yang akan dibahas di sini dalam artikel ini adalah pola pengembangan judul sebuah cerita fabel. Berdasarkan kebiasan penulisan judul fabel yang berkembang selama ini bisa dipilah menjadi tiga bentuk atau tiga jenis yaitu:
1. Penulisan Judul dengan Pola Pengembangan Nama Tokoh
2. Penulisan Judul dengan Pola Pengembangan Watak Tokoh
3. Penulisan Judul dengan Pola Pengembangan Tema Cerita
Berikut ini adalah penjelasan tentang pola pengembangan Judul Cerita Fabel
Pola Pengembangan Judul dengan Nama Tokoh
Yang dimaksud dengan 'pola' pada dasarnya adalah cara. Yaitu cara memberikan judul pada sebuah cerita fabel. Yang pertama ini adalah Nama Tokoh dalam fabel tersebut. Pola pengembangan judul inilah yang paling banyak digunakan. Hal ini lebih memudahkan untuk mengingat-ingat.
Biasanya nama tokoh yang digunakan sebagai Judul fabel tidak hanya satu, meskipun tidak melarang juga jika hanya satu nama tokoh yang muncul dalam cerita.
Nama tokoh yang dijadikan sebagai judul fabel biasanya adalah tokoh utama. Misalnya fabel yang berjudul, Belalang Sembah, Si Kancil.
Jika tidak hanya satu nama tokoh utama, pola pengembangan Judul dengan menggunakan nama tokoh juga bisa menggunakan nama dua tokoh yang mengalami konflik atau masalah.
Contoh pola pengembangan Judul dengan dua nama tokoh misalnya:
- Cici dan Singa
- Kupu-Kupu dan Semut
- Kancil dan Buaya
- Kancil dan Siput
- Kancil dan Harimau
Pola Pengembangan Judul dengan Sifat Tokoh
Jika sebelumnya dijelaskan bahwa, biasnya yang menjadi judul cerita adalah nama tokoh utama, pada pola kedua ini, yang digunakan tidak hanya nama tokohnya saja, malinkan juga dilengkapi dengan sifatnya. Logika penulisan sama dengan pola yang pertama, yaitu dengan menampilkan tokoh utama. Kemudian ditulis juga sifatnya.
Misalnya contoh judul yang ditulisa dengan pola pengembangan watak tokoh:
-Kancil yang cerdik.
- Siput yang kompak
- Kuda berkulit harimau
- Kelinci yang Pemberani, dan Singa yang Lapar
- Cici si Tikus Cerdik]
Pola Pengembangan Judul berdasarkan Tema Cerita Fabel
Yang dimaksud dengan tema fabel adalah tema yang diangkat dalam cerita fabel. Penggunaan Judul dengan menggunakan tema, kurang efektif jika dilakukan dan dibaca oleh anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar. Hal ini karena kesulitan mengingat-ingat cerita dan tokkohnya.
Akan tetapi, dengan pola pengembangan judul berdasarkan tema, kita bisa menemukan watak dan pesan moral langsung melalui judulnya saja.
Contoh judul yang ditulis dengan pola pengembangan judul berdasarkan tema cerita fabel adalah sebagai berikut:
- Semua Istimewa
Ini adalahs salah satu fabel yang ada dalam buku teks bahasa Indonesia. Nah, dalam cerita ini digambarkan bahwa ada tokoh yang sangatmeremekan makhluk lain. Namun, pada akhirnya semua makhluk punya kelebihan dan keistimewaan masing-masing.
Contoh judul yang juga berdasarkan tema dalam buku teks bahasa Indonesia adalah:
- Sesama Saudara Harus Berbagi
CARA MENENTUKAN JUDUL
Ketiga pola pengembangan judul di atas dapat pula disebut sebagai cara menulis judul, atau cara memberi judul. Paling mudah adalah pola pengembangan nomor satu.